Selasa, 29 September 2009

perubahan payudara

2.1 Anatomi Payudara Sebelum kehamilan

Payudara wanita, disebut juga glandula mammaria, dan merupakan alat reproduksi tambahan. Setiap payudara terletak pada setiap sisi sternum dan meluas setinggi anatara costa kedua dan keenam. Payudara teletak pada fascia superfiscialis dinding rongga dada di atas musculus pectoralis major dan dibuat stabil oleh ligamentum suspensorium.

Masing – masing payudara berbentuk tonjoloan setengah bola dan mempunyai ekor (cauda) dari jaringan yang meluas ke ketiak atau axilla (cauda axillaris Spence). Payudara dewasa beratnya kira-kira 200 gram. Ukuran payudara berbeda untuk setiap individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur. Tidak jarang salah satu payudara ukurannya agaka lebih besar daripada payudara lain. (Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan edisi 3, hal 1)

Struktur Makroskopis payudara terdiri dari :

  • Cauda Axillaris

Merupakan jaringan payudara yang meluas ke arah axilla.

  • Aerola

Adalah daerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar dan mengalami pigmentasi dimana masing – masing payudara bergaris tengah kira – kira 2,5 cm. Di daerah aerola ini terletak kira – kira 20 glandula sebasea

  • Papilla mammae

Terletak di pusat aerola mammae setinggi iga (costa ) keempat. Papilla mammae meupakan suatu tonjolan dengan panjang kira – kira 6mm tersusun atas jaringan erektil berpigmen dan merupakan bangunan yang sangat peka. Permukaan papilla mammae berlubang – lubang berupa ostium papillare kecil – kecil yang merupakan muara ductus lactifer.

Struktur Mikroskopis Payudara

Payudara tersusun atas jaringan kelenjar tetapi juga mengandung sejumlah jaringan lemak yang tertutupi kulit. Jaringan kelenjar ini dibagi menjadi kira – kira 18 lobus yang dipisahkan secara sempurna satu sama lain oleh lembaran – lemabaran jaringan fibrosa. Struktur dalamnya dikatakan menyerupai segmen buah anggur atau jeruk yang dibelah. Setiap lobus merupakan satu unit fungsional yang berisi dan tersusun atas bangun sebagai berikut :

  • Alveoli

Mengandung sel – sel yang menyekresi air susu. Setiap alveolus dilapisi oleh sel – sel yang menyekresi air susu. Di sekeliling setiap alveolus terdapat sel – sel mioepitel yang kadang – kadang disebut sel “keranjang” (basket cell) atau sel “laba - laba” (spider cell). Apabila sel – sel ini dirangsang oleh oksitosin akan berkontraksi sehingga mengalirkan air susu ke dalam ductus lactifer.

  • Tubulus Lactifer

Saluran kecil yang berhubungan dengan alveoli

  • Ductus lactifer

Saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus lactifer.

  • Ampula

Bagian dari ductus lactifer yang melebar dan merupakan tempat menyimpan air susu (ampulla terletak di bawah aerola)

Vaskularisasi (suplai darah)

Suplai darah ke payudara berasal dari arteria mamaria interna, ateria mamaria externa, dan arteria – arteria interkostalis superior. Drainase (penyerapan) vena melalui pembuluh – pembuluh yang sesuai dan akan masuk ke dalam vena mamaria interna dan vena axillaris.

Drainase limfatik

Drainase limfatik terutama ke dalam kelenjar axillaris, dan sebagian akan di alirkan ke dalam fissura portae hepar dan kelenjar mediastinum. Pembuluh limfatik dari masing – masing payudara berhubungan satu sam lain.

Persyarafan

Fungsi payudara terutama dikendalikan oleh katyivitas hormon, tetapi kulitnya dipersarafi oleh cabang – cabang nervus torakalis. Juga terdapat sejumlah syaraf simpatis, terutama di sekitar aerola dan papilla mamae.

2.2 Tahap Perkembangan Payudara

Kehidupan intra uteri

Perkembangan payudara primer terjadi pada kedua jenis kelamin, dan dimulai pada kira – kira meinggu ke-4 kehidupan intra uteri. Timbul rigi longitudinal dari ektoderm yang menebal pada dinding ventral fetus, yang meluas antara lengan dan tunas anggota badan atas di kedua sisi. Struktur ini disebut krista mamaria tau rigi susu. Secara normal hanya rigi pada daerah torakal saja yang berkembang sedangkan sel – sel pada derah lain mengalmi degenerasi. Kira – kira 2 minggu kemudian terdapat intrusi ( pertumbuhan ke dalam, invaginasi) sel – sel rigi di daerah torakal masuk ke dalam mesoderm dibawahnya. Sejumlah 20 tunas susu akan berkembang sampai pada akhir kehamilan, tunas – tunas tersebut mengalami kanalisasi untuk membentuk sel sel sekretorik susu primitif (alveoli atau acini), yaitu ductus lactifer dan sel – sel mioepitel.

Suatu daerah cekung yang disebut lekuk (pit) mammaria akan terbentuk saat ductus lactifer terbuka dan sel – sel disini akan membentuk papilla mammae. Papilla mammae kadang –kadang cekung (depresi) saat lahir, terutama pada bayi belum cukup umur, tetapi akan mengalami eversi apabila mesoderm dibawahnya berkembang. Kegagalan lekuk mammae untuk menonjol ke permukaan segera setelah lahir akan menyebabkan terbentuknya papilla mammae yang mengalami inversi. Aerola mammae muncul sebagai proliferasi mesoderm yang terjadi sampai cukup umur.

Kadang –kadang beberapa sel crista mammae tidak mengalami degenarasi, dan akibatnya akan terbentuk payudara atau papilla mammae tambahan sepanjang garis crista mammae. Payudara tambahan ini mungkin tidak nyata sebelum terjadi kehamilan. Papilla mammae tambahan tanpa jaringan payudara disekelilingnya dapat disalahartikan sebagai mola.

Saat Lahir

Karena kerja hormon ibu yang beredar didalam darah bayi, maka kadang –kadang jaringan payudara membesar selama beberapa hari pertama kehidupan. Keadaan demikian disebabkan oleh penarikan hormon maternal dari aliran darah bayi. Keadaan ini (mastosis) dapat terjadi pada bayi laki – laki maupun perempuan dan disertai dengan sekresi air susu ( witcher ilk ). Orang tua bayi yang mencemaskan hal ini perlu diyakinkan bahwa keadaan demikian hanya merupakan kejadian yang sementara, dan perlu diberikan penjelasan. Keadaan tadi tiak memerlukan pengobatan, karena pembengkakannya ini akan mengecil dengan sendirinya dan sekresi air susunya akan berhenti saat hormone ibu hilang dan kadar hormone bayi itu sendiri telh mencapai kadar yang sesuai.

Setelah periode neonatal secara normal tidak terdapat aktivitas jaringan payudara, dan aktivitas ini baru timbul pada masa pubertas.

Masa Pubertas

Dengan peningkatan kadar hormone pada wanita saat pubertas akan terjadi perkembangan payudara lebih lanjut, dan biasanya mendahului saat datangnya menstruasi yaitu kira – kira 2 tahun sebelumnya. Peningkatan kadar estrogen emacu pertumbuhan lactifer dan papilla serta aerola mammae akan menjadi lebih nyata. Peningkatan kadar progesterone memacu proliferasi alveoli. Jumlah jaringan lemak dan fibrosa akan meningkat dan jaringan lemak ini terutama yang menyebabkan bertambah besarnya payudara.

Masa Subur

Ada separo terakhir siklus menstruasi, kebanyakan wanita selama masa subur akan mengeluh adanya perubahan payudara serupa dengan keluhan pada waktu hamil. Perubahan ini disebabkan oleh progesterone yang dihasilkan oleh corpus luteum, dan keluhan ini akan hilang dengan mulainya menstruasi dan penurunan kadar progesterone.

BAB III

PEMBAHASAN

Perubahan payudara pada ibu saat kehamilan

Tahap pertama kehamilan dapat membawa beberapa perubahan dalam tubuh anda. Tubuh anda akan tumbuh dan berubah untuk mengakomodasi perkembangan janin, dan dapat juga terjadi periode ketidaknyamanan untuk anda. Bagaimanapun juga, ingat bahwa ini adalah bukan penyakit tetapi sesuatu yang alamiah.

Perubahan payudara merupakan awal kehamilan dan terjadi sebagai respons terhadap estrogen, kemudian terhadap progesterone dari corpus luteum, dan kemudian terhadap hormone – hormone dari placenta yang sedang berkembang. Rangsangan oleh estrogen kehamilan menyebabkan perkembangan papilla dan areola mammae lebih lanjut, dan pertumbuhan tubuli dan ductus lactifer. Pada wanita yag tidak hamil dan tidak menyusui, alveoli kecil dan padat berisi jaringan granulasi. Pada kehamilan, progesterone mula – mula menyebabkan proliferasi alveoli dalam persiapannya untuk menghasilkan air susu dan kemudian diikuti pembesaran alveoli dan penggandaan lebih lanjut.

3.1 Trimester I

Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus dinikmati, harapan, dan perubahan-perubahan pada seorang ibu terjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan mempunyai karakter yang berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan saat yang sulit juga.

Dalam waktu 2 bulan setelah konsepsi, hormone merangsang tubuh anda untuk memulai memberikan nutrisi pada janin, bahkan sebelum test kehamilan dan pemeriksaan pertama. Beberapa perubahan pada trimester pertama kehamilan termasuk diantaranya adalah perubahan ukuran payudara, rasa cepat lelah dan mual. Meregangnya perut juga nyata pada tahap ini. Pada tahap ini mungkin anda merasa ingin kencing lebih sering. Beberapa wanita juga mengalami konstipasi, gangguan pencernaan, dan masuk angin selama kehamilan trimester pertama.

Di awal kehamilan,

a. payudara Anda akan melunak (terjadi sekitar mg ke 5-9),

b. Terdapat sensasi penuh, nyeri tekan dan kesemutan, banyak wanita tidak menyukai payudaranya disentuh pada masa kehamilan ini.

c. payudara menjadi lebih sensitif

d. pembuluh darah di payudara menjadi lebih menonjol (noduler) tak jarang,

e. puting payudara Anda juga terasa perih atau geli,

f. kepekaan puting susu meningkat ,

g. payudara akan membesar dan kencang, ini karena pada awal pembuahan terjadi peningkatan hormone kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi pada jaringan payudara. Estrogen dan progesterone adalah hormone utama yang paling berpengaruh terhadap perubahan payudara tersebut. Peningkatan estrogen menumbuhkan jaringan lemak, saluran mamae, alveoli dan putting susu. Progesteron memicu dalam pertumbuhan jaringan glandula dan alveoli lobular.

h. Payudara anda akan terasa lebih berisi dan berat. Mempergunakan bra yang lebih menyokong seperti bra untuk sport. Anda mungkin akan merasa BH atau bra anda terasa sesak dan tak nyaman lagi, sebaiknya anda mempersiapkan bra baru yang sesuai dengan ukuran baru ini untuk memberi kenyamanan dan dapat menyokong payudara anda. Tapi jangan buang yang lama, anda dapat menyimpannya karena payudara akan kembali ke ukuran sebelum anda hamil setelah anda berhenti menyusui nanti.

Dalam 3 bulan pertama ini,

a. anda akan melihat juga daerah sekitar putting dan putting susu anda akan bewarna lebih gelap,

b. Areola mamae lebih gelap & luas Kelenjar sebasea pd areola mamae ( kelenjar Montgomery ) mengalami hipertrofi

c. Glandula sebacea yang terletak didalam aerola membesar dan mensekresi sebum dan bahan seperti minyak yang berguna untuk melumasi papilla mammae

d. terjadi peningkatan persediaan darah keseluruh tubuh maka daerah sekitar payudara akan tampak bayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah kulit payudara anda.

e. puting serta areola menjadi lembab.

3.2 Trimester 2

Ciri lain yang tampak adalah perubahan pada payudara.

a. Selain puting yang membesar,

b. kulit di sekitarnya (areola) menjadi lebih gelap karena perubahan hormon.

c. Suatu daerah yang bercak – bercak akan timbul di sekitar areola mammae dan dikenal sebagai areola sekunder. Areola sekunder ini lebih tampak nyata pada wanita kulit hitam. Setelah bayi lahir areola sekunder ini hilang

d. Salah satu tanda bahwa ASI telah mulai diproduksi adalah adanya tonjolan- tonjolan kelenjar air susu pada areola.

e. Mungkin juga payudara mulai mengeluarkan kolostrum (ASI awal) di usia kehamilan 12-14 minggu, warnanya bening kekuning-kuningan. Kolostrum mulai keluar dari papilla mammae pada pasien multigravida yang telah mantap menyusui pada masa sebelumnya. Wanita primigravida baru akan memproduksi kolostrum pada akhir kehamilan. Pada stadium ini fungsi kolostrum sebagai bakal air susu adalah menyediakan sarana sekretorik dan pembuluh lactifer untuk keluarnya air susu secara bebas saat postnatal. Pada mulanya kolostrum ini tampak sebagai cairan yang jernih seperti air.

f. Kolostrum sejati tampak setelah minggu ke-16. Kolostrum ini warnanya menjadi lebih kuning dan mempunyai konsistensi yang lebih menyerupai krim. Jaringan granuler pada pusat alveoli, yang telah mengalami degenerasi lemak, sekarang dikeluarkan sebagai corpusculum colostrum

Untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan pada Trimester II bisa dengan menggunakan breast pad dan bra dengan ukuran yang sesuai agar terasa nyaman. Untuk membersihkan payudara, Anda dapat menggunakan minyak zaitun atau krem pelembab kulit. Sebaiknya Anda juga mulai memijat payudara secara teratur.

3.3 Trimester 3

Diakhir kehamilan :

a. payudara semakin membesar guna mempersiapkan proses memberikan ASI.

b. Pertambahan jaringan payudara bisa mencapai 1.4 kg, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman. Dianjurkan untuk memakai bra khusus untuk mensuport payudara.

c. Areola mamae ibu akan bertambah pigmentasi.

d. Pertumbuhan payudara pun lebih besar lagi karena diperngaruhi oleh kelenjar mamae, dan berakhir pada usia kehamilan 20 minggu.

e. Pada payudara wanita terdapat striae karena adanya peregangan lapisan kulit. Hal ini terjadi pada 50 % wanita hamil.

f. Selama trimester ini pula sebagian wanita mengeluarkan kolostrum secara periodik. Payudara juga bisa mengeluarkan kolustrum (ASI awal), sehingga dianjurkan untuk memasang pad khusus didalam bra, agar asi tidak berceceran kemana-mana.

g. Keluarnya cairan dari payudara yaitu colustrum adalah makanan bayi pertama yang kaya akan protein.

3.4 Fisiologi Laktasi

Dua faktor yang diatur oleh hormone terlibat dalam fisiologi laktasi.

Dalam fisiologi laktasi prolaktin suatu hormone yang disekresioleh glandula pituitaria anterior, penting untuk produksi air susu ibu, tetapi walaupun kadar hormone ini di dalam sirkulasi maternal meningkat selama kehamilan, kerja hormone ini dihambat oleh hormone plasenta. Dengan lepas atau keluarnya plasenta pada akhir proses persalinan, maka kadar estrogen dan progesterone berangsur-angsur turun sampai tingkat dapat dilepaskan dan diaktifkannya prolaktin.

Terjadi peningkatan suplai darah yang beredar lewt payudara dan dapat diekstraksi bahan penting untuk pembentukan air susu. Globulin, lemak dan molekul-molekul protein dari dasar sel-sel sekretoris akan membengkakan acini dan mendorongnya menuju ke tubuli laktifer.

3.6 Kolostrum

Telah disebutkan :

  1. Bahwa kolostrum disekresi selama kehamilan dan tampak lebih awal pada ibu yang payudaranya telah berfungsi sevara penuh sebelumnya.
  2. Ada saat permulaan diproduksi, kolostrum berupa cairan jernih seperti air, tetapi kemudan menjadi lebih kuning warnanya dan dan konsistensinya lebih menyerupai krim yang encer menjelang akhir kehamilannya.

Setelah kelahiran bayi, warnanya terus berubah, samai hari ke-3 pascapartum kolostrum tanpak lebih menyerupai air susu, warnanya menjadi lebih pucat dan konsistensinya lebih encer. Kolostrum ini merupakan fase peralihan (transisi) karena perkembangan menjadi air susu yang sebenarnya memerlukan waktu 10 – 14 hari.

Susunan :

Sample harian rata – rata kolostrum mengandung :

Protein 8,5% garam mineral 0,4%

Lemak 2,5% Air 85,1%

Karbohidrat 3,5% leukosit

Corpusculum Colostrum sisa-sisa epitel yang mati

Vitamin A, B ,C ,D, E dan vitamin K dalam jumlah yang sangat seikit. Nilai kalori = 80 Kilo Joule per 30 ml.

Tentu saja proporsinya dapat berpariasi, tidak hanya bervariasi di antara individu wanita tersebut tetapi juga pada seorang wanita pada waktu yang berbeda – beda dalam sehari dan bahkan dalam satu kali menyusun anaknya.

Dengan menyusukan bayi apabila bayi merasa lapar (pemberian susu sesuai kebutuhan) dan selama bayi menginginkan , maka tidak hanya akan member kepuasan pada bayi tetapi juga akan merangsang produksi prolaktin dan akan mempercepat pembentukan air susu yang sebenarnya, meningkatkan kualitasnya dan membantu memantapakn repleks neurohormonal (pengeluaran air susu) (howie dan McNelly, 1980).

Fungsi

Disamping mempersiapkan system sekretorik payudara memproduksi air susu, minum kolostrum secara awal akan membantu membersihkan mekonium dari usus bayi. Kolostrum juga bersifat nutritive (mmpunyai nilai gizi yang tinggi) dan bersifat protektif (untuk perlindungan terhadap infeksi).

Gizi

Kolostrum mengandung pritein dengan proporsi yang tinggi, sangat bergizi dan memberikan semua yang dibutuhkan oleh bayi, tetapi antibody terhadap kuman E.Coli tidak dapat melewati sawar (barier) lasenta, dan dengan demikian bayi peka terhadap penyakit misalnya gastroenteritis. Selain itu kolostrum mengandung banyak faktor yang membantu mencegah terjadinya infeksi neonates.

Proteksi

Meskipun bayi mendapat, melalui plasenta proteksi dari penyakit dimana ibunya telah imun, antibody terhada E.Coli tidak menembus barier plasenta dan karenanya bayi rentan terhadap penyakit seperti gastroenteritis.

Kolosrtum mengadung banyak faktor yang membantu untuk mencegah infeksi neonatal.

Imunoglobulin

Fraksi protein dari kolostrum mengandung antibody yang seruap engan antibody yang terdapat didarah ibu dan yang melindungi terhadap penyakit karena bakteri dan virus yang pernah diderita ibu yang telah memberikan imunitas pada ibu. Immunoglobulin ini bersifat setempat (local) dalam saluran usus dan dapat juga diserap melewati dinding usus kedalam sirkulasio bayi. Imuniglobulin ini juga melapisi dinding usus dan denga demikian mencegah penyerapan protein yang mungkin menyebabkan reaksi alergi.

Laktoferin

Laktoferin merupakan protein yang mempunyai afinitas yang tinggi terhadap zat besi. Bersama dengan salah satu imun globulin (yaitu IgA), Laktoferin mengambil zat besi yang diperlukan untuk perkembangan kuman E.Coli, stafilococus dan ragi. Kadar laktoferin yang paling tinggi dalam kolostrum dan ASI adalah pada tujuh hari pertama pascapartum. Kandungan zat besi yang rendah pada kolostrum dan ASI akan mencegah perkembangan kuman – kuman pathogen.

Laktoferin terdapat dalam susu sapi, tetapi Laktoferin ini akan rusak pada proses pasteurisasi. Laktoferin tidak terdapat dalam makanan buatan (formula).

Efek imunologis laktoferin akan berkurang apabila makanan bayi ditambah zat besi.

Lisosom

Lisosom bersama dengan IgA mempunyai fungsi antibakteri dan juga menghambat pertumbuhan berbagai macanm virus. Kadar Lisosom dalam kolostrum jauh lebih besar dibanding dengan kadar dalam susu sapi.

Faktor antitrypsin

Enzim tripsin berada dalam saluran usus dan fungsinya adalah untuk memecah protein. Dalam kolostrum ASI akan menghambat kerja tripsin, sehingga akan menyebabkan imuboglobulin pelindung tidak akan dipecah oleh tripsin.

Faktor bifidus

Laktobasilus ada didalam usus bayi dan enghasilkan berbgai asam yang mencegah pertumbuhan kuman pathogen, misalnya basil disentri E.Coli dan ragi misalnya Cancida Albican yang menyebabkan sariawan.

Untuk pertumbuhannya, laktobasilus membutuhkan gula yang mengandung nitrogen, yaitu faktor bifidus. Faktor bifidus ini terdapat pada kolustrum dan air susu ibu. Faktor bifidus ini tidak terapat pada air susu sapi. Dengan demikian penting bahwa bahan makanan pertama bayi adalah kolostrum, karena laktobasilus dihambat oleh air susu sapi. Bahkan satu kali saja minum air susu sapi dapat memberikan efek yang merugikan terhadap flora usus selama 3 hari.

Faktor-faktor pelindung ini semua ada di dalam air susu ibu yang matur dan di dalam kolostrum. Kadar faktor ini berubah selama masa laktasi bayi mulai membentuk sistem imunologisnya sendiri. Perlu diulang di sini bahwa :

1. Pemberian kolostrum secara awal dan pemberian air susu ibu yang terus-menerus, paling tidak selama 4 bulan, merupakan perlindungan terbaik yang dapat diberikan kepada bayi terhadap penyakit.

2. Bahkan hanya dengan sekali minum air susu sapi dapat menyebabkan kerusakan faktor-faktor perlindungan alami.

BAB IV

Ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat mengenai perubahan-perubahan yang terjadi pada masa kehamilan. Sering kali, mitos-mitos ini membuat banyak wanita hamil khawatir akan kondisi kehamilannya.

Salah satunya adalah “puting payudara bewarna gelap saat hamil, berarti bayi laki-laki”. Sesungguhnya putting payudara yang berwarna lebih gelap saat hamil merupakan suatu proses pigmentasi kulit. Perubahan warna putting tersebut disebabkan peningkatan progesteron dan melanocyte, hormon yang mengatur pigmentasi kulit. Puting susu, bercak kelahiran, tahi lalat, atau tanda-tanda lain dapat menjadi lebih gelap warnanya selama hamil dan akan memudar setelah melahirkan.

BAB

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pada trimester I terjadi perubahan-perubahan pada payudara seperti :

· payudara Anda akan melunak

· Terdapat sensasi penuh, nyeri tekan dan kesemutan, sehingga payudara menjadi lebih sensitif

· pembuluh darah di payudara menjadi lebih menonjol (noduler)

· puting payudara Anda juga terasa perih atau geli

· payudara akan membesar dan kencang

Dalam 3 bulan pertama ini,

f. anda akan melihat juga daerah sekitar putting dan putting susu anda akan bewarna lebih gelap,

g. Areola mamae lebih gelap & luas Kelenjar sebasea pd areola mamae ( kelenjar Montgomery ) mengalami hipertrofi

h. Glandula sebacea yang terletak didalam aerola membesar dan mensekresi sebum dan bahan seperti minyak yang berguna untuk melumasi papilla mammae

i. terjadi peningkatan persediaan darah keseluruh tubuh maka daerah sekitar payudara akan tampak bayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah kulit payudara anda.

j. puting serta areola menjadi lembab.

3.2 Trimester 2

Ciri lain yang tampak adalah perubahan pada payudara.

g. Selain puting yang membesar,

h. kulit di sekitarnya (areola) menjadi lebih gelap karena perubahan hormon.

i. Suatu daerah yang bercak – bercak akan timbul di sekitar areola mammae dan dikenal sebagai areola sekunder. Areola sekunder ini lebih tampak nyata pada wanita kulit hitam. Setelah bayi lahir areola sekunder ini hilang

j. Salah satu tanda bahwa ASI telah mulai diproduksi adalah adanya tonjolan- tonjolan kelenjar air susu pada areola.

k. Mungkin juga payudara mulai mengeluarkan kolostrum (ASI awal) di usia kehamilan 12-14 minggu, warnanya bening kekuning-kuningan. Kolostrum mulai keluar dari papilla mammae pada pasien multigravida yang telah mantap menyusui pada masa sebelumnya. Wanita primigravida baru akan memproduksi kolostrum pada akhir kehamilan. Pada stadium ini fungsi kolostrum sebagai bakal air susu adalah menyediakan sarana sekretorik dan pembuluh lactifer untuk keluarnya air susu secara bebas saat postnatal. Pada mulanya kolostrum ini tampak sebagai cairan yang jernih seperti air.

l. Kolostrum sejati tampak setelah minggu ke-16. Kolostrum ini warnanya menjadi lebih kuning dan mempunyai konsistensi yang lebih menyerupai krim. Jaringan granuler pada pusat alveoli, yang telah mengalami degenerasi lemak, sekarang dikeluarkan sebagai corpusculum colostrum

Untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan pada Trimester II bisa dengan menggunakan breast pad dan bra dengan ukuran yang sesuai agar terasa nyaman. Untuk membersihkan payudara, Anda dapat menggunakan minyak zaitun atau krem pelembab kulit. Sebaiknya Anda juga mulai memijat payudara secara teratur.

3.3 Trimester 3

Diakhir kehamilan :

h. payudara semakin membesar guna mempersiapkan proses memberikan ASI.

i. Pertambahan jaringan payudara bisa mencapai 1.4 kg, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman. Dianjurkan untuk memakai bra khusus untuk mensuport payudara.

j. Areola mamae ibu akan bertambah pigmentasi.

k. Pertumbuhan payudara pun lebih besar lagi karena diperngaruhi oleh kelenjar mamae, dan berakhir pada usia kehamilan 20 minggu.

l. Pada payudara wanita terdapat striae karena adanya peregangan lapisan kulit. Hal ini terjadi pada 50 % wanita hamil.

m. Selama trimester ini pula sebagian wanita mengeluarkan kolostrum secara periodik. Payudara juga bisa mengeluarkan kolustrum (ASI awal), sehingga dianjurkan untuk memasang pad khusus didalam bra, agar asi tidak berceceran kemana-mana.

n. Keluarnya cairan dari payudara yaitu colustrum adalah makanan bayi pertama yang kaya akan protein.

Jumat, 05 Juni 2009

Pisang dan Manfaatnya

Pisang dan Manfaatnya

poltekes depkes bandung perwajur karawang..

wati siti fatimah..

Pernah membayangkan bagaimana rasanya menjadi William bersaudara, pemegang gelar juara berbagai pertandingan tenis putri dunia? Selain skill yang mumpuni, tentunya stamina tubuh yang prima adalah kunci utama bagi mereka untuk tetap unggul di lapangan. Bayangkan! Terkadang Williams bersaudara harus bertanding selama lebih dari 6 jam untuk memenangkan pertandingan!

Jika anda cermat memperhatikan, asupan gizi yang menjadi favorit kebanyakan atlet tenis dunia adalah pisang! Ya, pisang menjadi penyelamat bagi mereka. Pisang mempu dengan mudah diserap tubuh dan mengembalikan energi puncak mereka.

Secara umum, kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah sebagai berikut: kalori 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 miligram (mg), serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, Vitamin B 0,08 mg, Vitamin C 3 mg dan air 72 gram.

Kandungan buah pisang sangat banyak, terdiri dari mineral, vitamin, karbohidrat, serat, protein, lemak, dan lain-lain, sehingga apabila orang hanya mengonsumsi buah pisang saja, sudah tercukupi secara minimal
gizinya.

Pilih Pisang Berkualitas Terbaik!
Pilihlah pisang yang sudah matang, yang kulitnya hijau kekuning-kuningan dengan bercak coklat atau kuning, sebab ini akan mudah dicerna, dan gula buah diubah menjadi glukosa alami secara cepat diabsorbsi ke dalam peredaran darah, pisang yang mentah akan sulit dicerna.

Berbagai Manfaat Pisang

Sumber Kekuatan Tenaga
Buah pisang dengan mudah dapat dicerna, gula yang terdapat di buah tersebut diubah menjadi sumber tenaga yang bagus secara cepat, dan itu bagus dalam pembentukan tubuh, untuk kerja otot, dan sangat bagus untuk menghilangkan rasa lelah.

Manfaat untuk Ibu Hamil
Pisang juga disarankan untuk dikonsumsi para wanita hamil karena mengandung asam folat, yang mudah diserap janin melalui rahim. Namun, jangan terlalu berlebihan, sebab satu buah pisang mengandung sekitar 85-100 kalori.

Manfaat bagi Penderita Anemia
Dua buah pisang yang dimakan oleh pasien anemia setiap hari sudah cukup, karena mengandung Fe (zat besi) tinggi.

Manfaat bagi Penyakit Usus dan Perut
Pisang yang dicampur susu cair (atau dimasukkan dalam segelas susu cair)dapat dihidangkan sebagai obat dalam kasus penyakit usus. Juga dapat direkomendasikan untuk pasien sakit perut dan cholik untuk menetralkan keasaman lambung.

Sebuah pisang dihidangkan sebagai pertahanan terhadap inflamasi karena Vitamin C dapat secara cepat diproses. Ia mentransformasikan bacillus berbahaya menjadi bacillus yang bersahabat. Dengan demikian, keduanya akan tertolong.

Pure pisang ataupun krim pisang (seperti untuk makanan bayi), dapat dikonsumsi oleh pasien yang menderita diare.

Manfaat bagi Penderita Lever
Penderita penyakit lever bagus mengonsumsi pisang dua buah ditambah satu sendok madu, akan menambah nafsu makan dan membuat kuat.

Manfaat bagi Luka Bakar
Daun pisang dapat digunakan untuk pengobatan kulit yang terbakar dengan cara dioles, campuran abu daun pisang ditambah minyak kelapa mempunyai pengaruh mendinginkan kulit.

Manfaat bagi Diabetes
Pada masyarakat Gorontalo (Sulawesi Utara), jenis pisang goroho yakni pisang khas daerah setempat, merupakan makanan tambahan/pokok bagi orang yang menderita penyakit gula/diabetes melitus, terutama buah pisang goroho yang belum matang, kemudian dikukus dan dicampur kelapa parut muda.

Pisang dan Kecantikan
Bubur pisang dicampur dengan sedikit susu dan madu, dioleskan pada wajah setiap hari secara teratur selama 30-40 menit. Basuh dengan air hangat kemudian bilas dengan air dingin atau es, diulang selama 15 hari, akan menghasilkan pengaruh yang menakjubkan pada kulit.

Pisang untuk Mengatur Bobot Badan
Pisang juga mempunyai peranan dalam penurunan berat badan seperti juga untuk menaikkan berat badan. Telah terbukti seseorang kehilangan berat badan dengan berdiet 4 (empat) buah pisang dan 4 (empat) gelas susu non fat atau susu cair per hari sedikitnya 3 hari dalam seminggu, jumlah kalori hanya 1250 dan menu tersebut cukup menyehatkan.

Selain itu, diet tersebut membuat kulit wajah tidak berminyak dan bersih. Pada sisi yang lain, mengonsumsi satu gelas banana milk-shake dicampur madu, buah-buahan, kacang, dan mangga sesudah makan, akan menaikkan berat badan.

Khasiat Lainnya
Dalam "Medicinal Uses of Bananas" (www.banana.com, 2002) menyebutkan, bahwa pisang mempunyai manfaat dalam penyembuhan anemia, menurunkan tekanan darah, tenaga untuk berpikir, kaya serat untuk membantu diet, kulit pisang dapat digunakan sebagai cream anti nyamuk, membantu sistem syaraf, dapat membantu perokok untuk menghilangkan pengaruh nikotin, stres, mencegah stroke, mengontrol temperatur badan terutama bagi ibu hamil, menetralkan keasaman lambung, dan sebagainya.

Tanaman pisang secara genetis dapat menghasilkan vaksin yang murah dan sebagai alternatif untuk pertahanan anak dari serangan penyakit. Para peneliti sedang mencoba dari pisang untuk memproduksi antigen untuk coating Virus Hepatitis B. Apabila vaksin Hepatitis B tersebut berhasil akan menjadi sangat murah.

Peneliti lain mengembangkan pisang yang dapat membantu dalam melawan penyakit campak/cacar air, penyakit kuning, polio, dan dipteri. Saat ini, peneliti telah mencoba pada relawan, di mana diperlihatkan 10 persen tekanan darah turun dengan mengonsumsi dua buah pisang setiap hari.

kebutuhan konseling neonatus dan bayi

KEBUTUHAN KONSELING PADA NEONATUS & BAYI

poltekes depkes bandung perwajur karawang,,kebidanan

Disusun Oleh :

· Muthia Muthmainah

· Putri Damayanti

· Rani Dini Pertiwi

Jalum 1B

PADA NEONATUS

NO

FISIOLOGIS

PATOLOGIS

KONSELING

1

Sistem Respirasi:

BBL mulai nafas rata-rata 30 detik setelah kelahiran, Frekuensi nafas pertama kali 80x /menit tetapi berangsur turun menjadi 40x/menit.

a. Dispnea= susah nafas yang ditunjukan dengan adanya retraksi dinding dada.

b. Bradipnea = frekuensi pernafasan lambat abnormal, tapi iramanya teratur.

c. Apnea = tidak ada pernafasan

d. Asfiksia Neonatorum = bayi tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir

1. Menjelaskan kapan sebaiknya bayi segera dibawa ke petugas kesehatan jika menemukan tanda dan gejala nafas cepat, sesak nafas.

2. Amati dan evaluasi pemahaman Ibu.

2

Pengaturan Suhu :

BBL belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga ia akan mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari dalam rahim ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu bayi = 36,5 – 37,5 °C

a. Suhu bayi hipotermi= < style="font-family: ">°C

b. Suhu bayi hipertermi = > 37,5 °C

1. Ajarkan ibu tentang cara menghangatkan, memandikan bayi, dan memberikan ASI. Seperti : menyelimuti bayi, menjemurnya dibawah sinar matahari pagi jam 08.00 – 09.00, memandikan bayi dengan air hangat, dll.

2. Memberi dorongan dan memberi pujian pada ibu yang telah dengan benar melakukan pedoman tindakan yang diajarkan.

3. Memberitahu kepada ibu tentang kapan melakukan kunjungan ulang.

4. Menjelaskan kepada ibu segera membawa bayinya ke petugas kesehatan jika menemukan tanda dan gejala abnormal misalnya badan bayi teraba dingin atau panas yang tidak turun-turun.

5. Amati dan evaluasi pemahaman ibu.

3

Sistem Integumen :

a. Pada BBL kulit merah, licin, dan terdapat vernix (lemak putih di badan pada saat bayi baru lahir)

b. Ikterus fisiologis adanya warna kuning pada usia 3-14 hari dan tidak ada tanda / gejala pada ikterus patologis.

a. Kulit kering pada daerah bibir, tangan, atau genital yang menunjukkan adanya dermatitis kontak.

b. Kulit mengelupas atau bersisik pada jari-jari tangan atau kaki, menunjukkan adanya eksim, dermatitis, atau infeksi jamur.

c. Adanya pembengkakan (edema) kulit

d. Ikterus patologis adanya kuning pada hari k-2 setelah lahir atau ditemukan pada hari ke-14 atau ditemukan pada bayi yang kurang bulan, gejalanya : tinja berwarna pucat, serta pada daerah lutut dan sikut tampak sekali warna kekuningannya.

1. Menjelaskan kepada ibu tentang cara yang tepat menyinari bayi dengan cahaya matahari.

2. Menjelaskan kepada ibu tentang pemberian ASI sesering mungkin.

3. Menjelaskan pentingnya IMD dan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir, untuk mencegah dan melindungi bayidari kuning.

4. Memberitahu ibu tentang kapan melakukan kunjungan ulang

5. Menjelaskan kepada ibu segera membawa bayinya ke petugas kesehatan jika terjadi pembengkakan pada kulit, perubahan warna kulit (kebiruan atau kuning), dan jika kuning kulit bertambah yang berarti kondisi bayi bertambah parah.

6. Amati ibu untuk memperagakan cara menyinari bayi yang benar dan evaluasi pemahaman ibu. Bayi dijemur di bawah sinar. matahari pagi sekitar pukul (08.00 – 09.00) kurang lebih selama 15 menit.

4

Gerakan dan tangisan BBL :

Setelah lahir, bayi menangis dengan kencang

a. Tidak adanya tangisan.

1. Bidan memberikan rangsangan kepada bayi untuk mengetahui rangsangan tangisannya.

2. Jelaskan kepada ibu jika menemukan kelainan seperti bayi tidak pernah menangis harus segera dilaporkan kepada petugas kesehatan.

3. Memberitahukan kepada ibu mengenai kunjungan ulang

5

Hasil pengukuran antropometri dari BBL :

a. Berat badan = 2500-3500 gr

b. Panjang bayi = 48-52 cm

c. Lingkar dada = 30-38 cm

d. Lingkar kepala = 33-35 cm

e. Lingkar lengan = 9,5 cm

a. BB < style=""> = BBLR

b. BB > 3500 gr= macrosomia

c. Lingkar kepala < 3cm dari lingkar dada = mikrosefali (pertumbuhan otak mengecil yang abnormal)

d. Lingkar kepala > 3cm dari lingkar dada = hidrosefali karena adanya sumbatan aliran cairan serebrospinalis.

e. Caput saccedaneum akibat mengejan sebelum waktunya.

f. Cepal hematum akibat pemeriksaan dalam.

Konseling BBLR :

1. Mengajarkan kepada ibu cara memberikan ASI dengan benar

2. Kurangi makanan atau minuman selain ASI dan lakukan pemberian ASI sesering mungkin

3. Beri penjelasan kepada ibu kapan bayi harus segera dibawa ke petugas kesehatan serta menjelaskan kunjungan ulang dilakukan setelah 7 hari

4. Amati dan evaluasi pemahaman ibu

6

Bayi lahir cukup bulan (Aterm)

Minggu ke 38-42

a. Preterm

b. Postterm

1. Memberikan informasi pada ibu mengenai pemberian pengawasan yang ekstra karena rentan terjadinya komplikasi.

2. Pemberian ASI eksklusif.

7

Sistem reproduksi :

a. Pada wanita, labia mayora menutupi labia minora

b. Pada laki-laki, testis sudah turun ke dalam skrotum

a. Hipospadia (orificium uretra di ventral penis).

b. Epispadia (muara uretra pada dorsal penis).

c. Undencencus testisculorum = testis tidak turun ke dalam skrotum.

d. Pada wanita, menyatunya lubang uretra dan lubang vagina.

e. Atresia ani (tidak ada lubang anus)

1. Menjelaskan kepada ibu tentang merujuk ke rumah sakit atau membawa bayinya ke petugas kesehtan jika terdapat kelainan pada alat genetalia bayinya.

2. Amati dan evaluasi pemahaman ibu

8

Sistem gastrointestinal dan urinari :

a. B.A.K keluar dalam waktu 12 jam

b. B.A.B keluar dalam waktu 24 jam pada BBL

c. Bayi mengeluarkan feses cair antara 6-8 kali per menit

a. Diare

b. Obstipasi / Konstipasi, bisa disebabkan karena pemberian susu yang terlalu kental

c. Frekuensi pengeluaran feses meningkat serta adanya lendir atau darah

1. Menjelaskan pada ibu tentang pemberian ASI lebih sering dan lebih lama setiap meneteki serta tingkatkan pemberian cairan seperti oralit atau air matang jika diare sesuai derajat dehidrasinya.

2. Untuk kasus diare, pemberian susu rendah laktosa dengan jumlah cairan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan lumat.

3. Menjelaskan pentingnya IMD dan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir, untuk mencegah dan melindungi bayidari kuning.

4. Memberitahu ibu tentang kapan melakukan kunjungan ulang.

5. Menjelaskan kepada ibu segera membawa bayinya ke petugas kesehatan jika terdapat feses yang bercampur dengan darah.

6. Amati dan evaluasi pemahaman ibu.

9

Sistem Kekebalan Tubuh / Immunitas :

Sistem imunitas BBL masih belum matang, sehingga menyebabkan neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi.

a. Tetanus Neonatorum, disebabkan oleh adanya infeksi melalui tali pusat

b. Dipteri, Campak, Hepatitis

c. Tuberkulosis

d. Typhus Abdominalis

1. Menjelaskan kepada ibu tentang cara mencegah infeksi melalui tali pusat yaitu dengan menjelaskan cara perawatan tali pusat dengan hati-hati dan benar.

2. Menjelaskan kepada ibu agar menjaga kebersihan tubuh bayi dengan rutin dan hindari bayi dari kontak dengan orang sakit.

3. Menjelaskan kepada ibu tentang pemberian imunisasi yang tepat dan sesuai dengan jadwal.

4. Memberitahu kepada ibu tentang kapan melakukan kunjungan ulang

5. Menjelaskan kepada ibu segera membawa bayinya ke petugas kesehatan jika menemukan tanda infeksi yang lebih berat,misalnya badan bayi demam (teraba panas), atau ditemukannya nanah ataupun kemerahan yang menetap atau bertambah parah.

6. Amati dan evaluasi pemahaman ibu

10

Sistem Peredaran Darah dan Jantung :

a. Penutupan foramen ovale pada atrium jantung

b. Bunyi jantung BBL 180x/menit tapi setelah nafas turun menjadi 120-140x / menit.

c. Vena umbilicus, duktus venosus dan arteri hipogastrika dari tali pusat menutup secara fungsional dalam beberapa menit setelah lahir dan setelah tali pusat diklem.

a. Kelainan katup jantung, penutupan foramen ovale yang tidak sempurna

b. Takikardi = frekuensi deyut jantung sangat tinggi ( > 200x /m).

c. Bradikardi = frekuensi denyut jantung yang lambat.

1. Memberikan penjelasan kepada ibu bahwa bayi dengan kelainan katup jantung harus dirujuk ke rumah sakit .

2. Menjelaskan kepada ibu segera membawa bayinya ke petugas kesehatan jika menemukan tanda dan gejala takikardi atau bradikardi.

3. Amati dan evaluasi pemahaman ibu

PADA BAYI

NO

FISIOLOGIS

PATOLOGIS

KONSELING

1

Refleks dan Sistem Neurologi :

a. Berkedip (jika ada rangsangan cahaya), dijumpai pada tahun pertama.

b. Tanda Babinzki, jari kaki mengembang dan ibu jari kaki dorso fleksi dijumpai sampai usia 2 tahun.

c. Refleks Morro, kaget pada sentakan, lebih kuat selama 2 bulan dan menghilang pada 3-4 bulan.

d. Refleks Rooting, refleks mencari puting susu ibu.

e. Refleks Sucking, refleks menghisap, bayi menghisap denagn kuat.

f. Refleks Swallow, refleks menelan.

g. Refleks Grasping, refleks menggenggam, jari-jari bayi melengkung di sekitar jari yang diletakkan di telapak tangan bayi.

a. Jika tidak dijumpai berkedip menunjukkan kebutaan.

b. Pengembangan jari kaki setelah usia 2 tahun.

c. Refleks yang menetap lebih dari 4 bulan. Tidak ada respon ekstremitas bawah, dislokasi pinggul, atau cedera medulla spinalis.

d. Tidak adanya refleks , gangguan neurologis.

e. Tidak adanya reflex.

f. Tidak adanya reflex.

g. Fleksi yang tidak simetris menunjukkan adanya paralisis.

1. Menjelaskan kepada ibu tentang pemberian ASI sesering mungkin yaitu pada siang dan malam atau setiap waktu sampai bayi tidak mau menyusui.

2. Menjelaskan kepada ibu tentang cara meneteki dengan benar. Amati ibu dan minta untuk mempraktekkannya.

3. Memberitahu ibu tentang kapan melakukan kunjungan ulang.

4. Menjelaskan kepada ibu agar segera membawa bayinya ke petugas kesehatan jika ditemukan gerak bayi kurang atau tidak normal, dan malas atau tidak bisa menetek atau minum.

5. Amati dan evaluasi pemahaman ibu.

2

Kadar immunoglobulin total pada bayi mencapai titik rendah pada sekitar 4-5 bulan kehidupan pasca lahir.

a. Difteria ( infeksi / peradangan pada alat – alat pernafasan, vulva, telinga, atau kulit.

b. TBC .

c. Campak.

d. Hepatitis B (penyakit hati/kuning).

1. Diberikan imunasi DPT 3X, dimulai pada umur 3 bulan.

2. Diberikan imunisasi BCG (segera setelah lahir sampai umur 1 tahun)

3. Imunisasi campak (pada umur 9 bulan)

4. Imunisasi Hepatitis B (segera setelah lahir)

3

Tumbuh kembang bayi :

a. Usia 2-6 bulan ; Kemantapan kepala saat duduk, Duduk tanpa bantuan, memegang mainan, mengoceh satu suku kata, menatap pada tangannya sendiri

b. Usia 6-12 bulan ; tengkurap, mengikuti perintah satu tindakan dengan gerakan, berjalan sendiri, berbicara kata yang sesungguhnya pertama kali,

c. Usia 12-18 bulan ; lari, mencorat-coret, bermain membangun menara kubus, berbicara 10-15 kata, menggunakan batang untuk meraih mainan

d. Usia 18-24 bulan ; berjalan naik tangga dengan satu tangan dipegang, meniru coretan vertikal, mengidentifikasi satu atau lebih bagian tubuh, makan sendiri, berlari baik, melipat kertas mengikuti lipatan yang sudah ada, memegang sendok dengan baik, membantu membuka pakaian, mengajukan 3 kata bersama (subjek, kata kerja, objek)

a. Kelainan mental ; autis, hiperaktif

b. Kelumpuhan atau cacat

c. Kebutaan

d. Bisu

e. Tuli

1. Menjelaskan kepada ibu untuk selalu memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi sesuai dengan usianya

2. Menjelaskan kepada ibu agar segera membawa bayinya ke petugas kesehatan jika menemukan kelainan atau keganjilan pada petumbuhan dan perkembangan anaknya

3. Jika terdapat kelainan pada tumbuh kembang bayi, Bidan memberikan dukungan pada ibu untuk bersabar dan menerima anaknya apa adanya serta tetap memberikan kasih sayang dan motivasi pada anaknya untuk tetap maju dan berprestasi.

4

Kebutuhan Nutrisi :

a. Air,

Konsumsi cairan harian oleh bayi sehat 10-15% berat badan

b. Kalori,

Kebutuhan harian sekitar 80-120 kcal/kg selama usia 1 tahun pertama, dengan selanjutnya menurun sekitar 10 kcal/kg untuk setiap periode 3 tahun berturut-turut.

c. Karbohidrat,

d. Protein,

e. Lemak

f. Mineral ; Besi, Iodium, Seng

g. Vitamin

h. ASI,

Banyak bayi lapar kembali dalam 2 jam setelah menyusu dengan puas. Pasokan susu dikatakan cukup jika bayi puas setiap periode menyusui, tidur 2-4 jam, pertambahan berat sesuai.

i. MPASI,

Kebanyakan bayi sedikit demi sedikit mengurangi volume dan frekuensi kebutuhan dan ASI-nya pada usia 6-12 bulan, dan mereka menjadi terbiasa dengan menambah jumlah makanan padat dan cairan dengan botol dan cangkir.

a. Dehidrasi

b. Kekurangan gizi, Berat badan kurang

c. Pertumbuhan dan perkembangan terhambat ; Dwarfisme (cebol)

d. Marasmus

e. Kwashiorkor

f. Diare

g. Nafsu makan atau meminum susu kurang

h. Kelebihan makan ; obesitas

1. Menjelaskan kepada ibu bahwa bayi harus tercukupi kebutuhan nutrisinya dan menjelaskan kepada ibu dampak dari kekurangan nutrisi pada bayi

2. Menjelaskan kepada ibu tentang manfaat ASI dan kolostrum

3. Menerangkan kepada ibu mengenai pemberian ASI dan cara menyusui yang baik dan benar termasuk cara menyendawakan bayi

4. Menerangkan kepada ibu cara menyapih termasuk menerangkan pentingnya memperkenalkan makanan pengganti ASI pada umur 7-8 bulan.

5. Menjelaskan kepada ibu jika ditemukan malnutrisi pada bayinya, untuk segera dibawa kepada petugas kesehatan.

6. Amati dan evaluasi pemahaman ibu